• Jelajahi

    Copyright © Berita Nomor Satu
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Onde Onde, Kue Khas Ritual Bugis yang Menggunggah Selera

    Editor: Admin Nomor Satu Sabtu, 18 Desember 2021, 11.20 WITA Last Updated 2021-12-18T03:20:57Z




    BeritaNomorSatu.Com,Watampone,- 
    Siapa yang tidak kenal dengan Onde onde khas bugis. Kue  tradisional yang satu ini tentu sangat familiar di lidah orang bugis. 
    Di antara banyak kue yang terdapat di Sulsel. Kue inilah yang paling populer sebagai kue ritual. Jika ada teman atau keluarga, misalnya membeli rumah atau kendaraan baru. Akan kurang rasanya tanpa ada onde-onde sebagai bentuk rasa syukur.

    Kerap kita mendengar, “kapan onde-ondenya?” arti dari pertanyaan itu merujuk pada, kapan diresmikan atau diadakan syukuran atas keberhasilan memiliki barang baru, baik rumah, kendaraan atau bahkan mendapat pekerjaan.

    Selain itu,Onde onde di percaya oleh sebagian masyarakat bugis bahwa bisa menolak bala. 
    Onde onde yang hanya berbahan dasar tepung beras, gula aren dan kelapa ini ternyata punya cerita tersendiri. Khususnya di Bone. Pengantin baru biasanya di sambut dengan makanan Tradisional yang satu ini.dengan cara di lempar ke para pengantar pengantin. 

    Namun lambat laun, tradisi ini mulai langka di temukan. Bukan karna melupakan budaya yang telah ada. Namun sebagian masyarakat menyayangkan jika makanan di hambur hamburkan begitu saja.

    Di Indonesia, Onde onde sudah ada sejak zaman Majapahit. Berbeda dengan di beberapa daerah khususnya di Indonesia bagian barat, Onde onde cenderung berwarna keemasan dengan bahan dan rasa yang berbeda, hanya bentuknya yang sama dengan Onde onde khas bugis.Meskipun demikian kue tradisional ini tentu punya cerita yang berbeda.Onde-onde, telah menjadi kue yang menyatu dengan masyarakat Sulawesi Selatan (Sulsel) sejak lama. Ia menjadi penanda resminya sesuatu untuk digunakan atau dimulai.

    Penyebaran jajajan tradisional ini ternayat tidak hanya ada ditemukan di Sulsel saja, tapi juga ditemukan di Jawa, Sumatera bahkan Malaysia. Ia menyandang banyak nama sesuai daerahnya.

    Di Bugis kue ini dinamai onde-onde, sedangkan di Makassar bernama umba-umba. Sementara di Jawa bernama klepon.Kue ini pernah viral ketika akun Twitter @memefess memposting bahwa jajanan tradisional ini  bukanlah jajanan islami.

    Dibalik makna filosofi yang begitu dalam dan nilai kesakralannya serta viralnya kue ini,memang intinya kue yang satu ini asyik dinikmati dalam suasana santai dengan secangkir teh ataupun kopi,l,bukan begitu?.(*FTM-Rdks-RK-FT)
    Komentar

    Tampilkan

    Berita Terbaru